Pencurian Ikan
Pencurian Ikan oleh Malaysia Makin Marak
Selasa, 14 Desember 2010 | 21:49 WIB

Tribun Batam/Zabur Anjasfianto
Ilustrasi
TERKAIT:
MEDAN, KOMPAS.com — Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan mensinyalir, aksi pencurian ikan oleh kapal ikan asing di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, antara lain di sekitar perairan Selat Malaka, semakin marak.
"Aksi pencurian ikan hingga kini masih terus terjadi. Laporan yang kami terima dari para nelayan, hampir setiap hari ada sekitar seratusan kapal nelayan asing menangkap ikan di perairan Indonesia di sekitar perbatasan Selat Malaka," kata Wakil Ketua HNSI Kota Medan Syahrial, Selasa (14/12/2010).
Kapal nelayan asing yang diduga berasal dari Malaysia dan Thailand itu, menurut dia, menggunakan trawl dan menangkap ikan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Mereka dipastikan beroperasi tanpa memiliki izin resmi dari Pemerintah Indonesia.
Aksi pencurian ikan oleh kapal asing justru terjadi di tengah merosotnya hasil tangkapan ikan nelayan dalam negeri akibat cuaca buruk dan terbatasnya jumlah kapal yang mampu beroperasi hingga ZEE.
Dia menyebutkan, batas ZEE di sekitar perbatasan Selat Malaka selama ini kerap dilanggar oleh kapal ikan asing karena potensi ikan di wilayah itu sangat besar.
Akibat aksi pencurian ikan di ZEE, Indonesia mengalami kehilangan cukup besar dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Kasus pencurian ikan di perairan Indonesia, menurut dia, seyogyanya bisa dieliminasi bila Pemerintah Indonesia melalui instansi terkait, termasuk TNI-AL, gencar melakukan patroli keamanan laut secara berkesinambungan.
"Kami menilai upaya pencegahan terhadap aksi pencurian ikan di perairan Indonesia termasuk di sekitar Selat Malaka hingga kini masih belum maksimal sehingga kapal-kapal ikan asing cukup leluasa melakukan aksi pencurian ikan," ucapnya.
Bahkan, tidak tertutup kemungkinan kapal-kapal ikan asing itu leluasa masuk ZEE karena dilindungi oleh oknum tertentu.
Syahrial memperkirakan jumlah kapal ikan asing yang ditangkap patroli keamanan laut dan disita Pemerintah Indonesia selama kurun waktu satu tahun terakhir masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan armada keseluruhan kapal ilegal fishing yang mencuri ikan di perairan ZEE.
"Jika upaya penegakan hukum terhadap kapal-kapal ikan asing dilaksanakan secara tegas dan konsisten, kami yakin hasil tangkapan nelayan bisa meningkat," ucapnya.
"Aksi pencurian ikan hingga kini masih terus terjadi. Laporan yang kami terima dari para nelayan, hampir setiap hari ada sekitar seratusan kapal nelayan asing menangkap ikan di perairan Indonesia di sekitar perbatasan Selat Malaka," kata Wakil Ketua HNSI Kota Medan Syahrial, Selasa (14/12/2010).
Kapal nelayan asing yang diduga berasal dari Malaysia dan Thailand itu, menurut dia, menggunakan trawl dan menangkap ikan di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Mereka dipastikan beroperasi tanpa memiliki izin resmi dari Pemerintah Indonesia.
Aksi pencurian ikan oleh kapal asing justru terjadi di tengah merosotnya hasil tangkapan ikan nelayan dalam negeri akibat cuaca buruk dan terbatasnya jumlah kapal yang mampu beroperasi hingga ZEE.
Dia menyebutkan, batas ZEE di sekitar perbatasan Selat Malaka selama ini kerap dilanggar oleh kapal ikan asing karena potensi ikan di wilayah itu sangat besar.
Akibat aksi pencurian ikan di ZEE, Indonesia mengalami kehilangan cukup besar dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Kasus pencurian ikan di perairan Indonesia, menurut dia, seyogyanya bisa dieliminasi bila Pemerintah Indonesia melalui instansi terkait, termasuk TNI-AL, gencar melakukan patroli keamanan laut secara berkesinambungan.
"Kami menilai upaya pencegahan terhadap aksi pencurian ikan di perairan Indonesia termasuk di sekitar Selat Malaka hingga kini masih belum maksimal sehingga kapal-kapal ikan asing cukup leluasa melakukan aksi pencurian ikan," ucapnya.
Bahkan, tidak tertutup kemungkinan kapal-kapal ikan asing itu leluasa masuk ZEE karena dilindungi oleh oknum tertentu.
Syahrial memperkirakan jumlah kapal ikan asing yang ditangkap patroli keamanan laut dan disita Pemerintah Indonesia selama kurun waktu satu tahun terakhir masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan armada keseluruhan kapal ilegal fishing yang mencuri ikan di perairan ZEE.
"Jika upaya penegakan hukum terhadap kapal-kapal ikan asing dilaksanakan secara tegas dan konsisten, kami yakin hasil tangkapan nelayan bisa meningkat," ucapnya.










0 komentar:
Posting Komentar