2 Cewek Muda Mabuk, Hajar Sopir Taksi
Selasa, 14 Desember 2010 | 00:27 WIB
Ilustrasi penganiayaan/pengeroyokanJAKARTA, KOMPAS.com - Sial betul nasib sopir taksi bernama Sutrisna (35) ini. Awalnya, dia bersyukur karena mendapat dua penumpang cewek di dekat terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Senin (13/12/2010) sore.
Di tempat itulah ia mendapatkan dua penumpang cewek yang kemudian diketahui berasal dari Papua dan bernama Tin (23) dan Tina (22). Keduanya meminta diantarkan ke daerah Jakarta Selatan.
Namun belum jauh mobil melaju, dua wanita itu berubah pikiran. Mereka meminta sang sopir untuk membawa mereka ke Pulogadung, Jakarta Timur.
Sutrisna pun seperti mendapat pertanda buruk. Apalagi, menurutnya, kelakuan mereka di dalam mobil seperti orang mabuk. "Saya nyium bau mulutnya juga bau minuman (keras), jadi saya turunin aja," ujar Sutrisna saat ditemui di Polsek Jatinegara.
Tidak ingin terlibat masalah lebih jauh, Sutrisna meminta keduanya turun di Jalan Otista Raya. Namun tanpa ia duga, kedua perempuan itu langsung naik pitam. Mereka memaki sang sopir bahkan menarik-narik lehernya. Kemarahan Tin dan Tina makin menjadi ketika Sutrisna menolak untuk menerima uang. Alhasil, pipi Sutrisna mendapat tamparan dari Tina.
"Kubayar kau dengan uang satu juta," tutur Sutrisno mengulangi perkataan Tina yang sembari menamparnya.
Kemarahan kedua perempuan mabuk tersebut tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menghajar mobil taksi Pusaka, Blue Bird Group bernopol B 1794 WY dengan nomor pintu DR 2694 itu dengan batu.
Keributan yang terjadi tak jauh dari Polsek Metro Jatinegara, tepatnya di depan Taman Jajanan Kuliner tersebut akhirnya dapat dilerai petugas. Namun, kedua perempuan yang berada dalam pengaruh alkohol itu terus berusaha menghajar Sutrisna. Bahkan, salah satunya sempat melayangkan tendangan padahal sudah dipegangi oleh polisi.
Petugas kepolisian akhirnya menyeret kedua perempuan itu ke kantor Polsek Jatinegara. Setelah berada di kantor Polsek pun kedua perempuan tersebut masih terus berteriak-teriak, dan meminta Sutrisna juga ikut dihadirkan.
"Memangnya kami perampok pakai dibawa ke kantor polisi," bentak Tin. Polisi akhirnya menenangkan kedua wanita itu. Setelah dinasihati, polisi pun akhirnya melepaskan keduanya. (Nurmulia Rekso P)
Di tempat itulah ia mendapatkan dua penumpang cewek yang kemudian diketahui berasal dari Papua dan bernama Tin (23) dan Tina (22). Keduanya meminta diantarkan ke daerah Jakarta Selatan.
Namun belum jauh mobil melaju, dua wanita itu berubah pikiran. Mereka meminta sang sopir untuk membawa mereka ke Pulogadung, Jakarta Timur.
Sutrisna pun seperti mendapat pertanda buruk. Apalagi, menurutnya, kelakuan mereka di dalam mobil seperti orang mabuk. "Saya nyium bau mulutnya juga bau minuman (keras), jadi saya turunin aja," ujar Sutrisna saat ditemui di Polsek Jatinegara.
Tidak ingin terlibat masalah lebih jauh, Sutrisna meminta keduanya turun di Jalan Otista Raya. Namun tanpa ia duga, kedua perempuan itu langsung naik pitam. Mereka memaki sang sopir bahkan menarik-narik lehernya. Kemarahan Tin dan Tina makin menjadi ketika Sutrisna menolak untuk menerima uang. Alhasil, pipi Sutrisna mendapat tamparan dari Tina.
"Kubayar kau dengan uang satu juta," tutur Sutrisno mengulangi perkataan Tina yang sembari menamparnya.
Kemarahan kedua perempuan mabuk tersebut tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menghajar mobil taksi Pusaka, Blue Bird Group bernopol B 1794 WY dengan nomor pintu DR 2694 itu dengan batu.
Keributan yang terjadi tak jauh dari Polsek Metro Jatinegara, tepatnya di depan Taman Jajanan Kuliner tersebut akhirnya dapat dilerai petugas. Namun, kedua perempuan yang berada dalam pengaruh alkohol itu terus berusaha menghajar Sutrisna. Bahkan, salah satunya sempat melayangkan tendangan padahal sudah dipegangi oleh polisi.
Petugas kepolisian akhirnya menyeret kedua perempuan itu ke kantor Polsek Jatinegara. Setelah berada di kantor Polsek pun kedua perempuan tersebut masih terus berteriak-teriak, dan meminta Sutrisna juga ikut dihadirkan.
"Memangnya kami perampok pakai dibawa ke kantor polisi," bentak Tin. Polisi akhirnya menenangkan kedua wanita itu. Setelah dinasihati, polisi pun akhirnya melepaskan keduanya. (Nurmulia Rekso P)










0 komentar:
Posting Komentar